Guru dan Metode Pembelajaran
A. Guru
Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru merupakan
faktor yang terpenting. Ditangan gurulah sebenarnya letak keberhasilan
pembelajaran. Komponen guru tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen
lain, dan sebaliknya guru mampu memanipulasi atau merekayasa komponen lain
menjadi bervariasi. Sedangkan komponen lain tidak dapat mengubah guru menjadi
bervarisi. Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah membentuk lingkungan ;
peserta didik supaya sesuai dengan lingkungan yang diharapkan dari proses
belajar peserta didik yang pada akhirnya peserta didik memperoleh suatu hasil
belajar sesuai dengan yang diharapkan.
B.
Penggunaan Metode Pembelajaran
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang
telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran
memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi
pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran,
karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan
melalui penggunaan metode pembelajaran.
Berikut
ini ada beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran :
1.
Metode Ceramah
Metode
ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan
secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.
Metode
ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru
atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu,
juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa.
Langkah-langkah
menggunakan metode ceramah:
1)
Tahap persiapan
·
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
·
Menentukan pokok-pokok materi yang akan
diceramahkan.
·
Mempersiapkan alat bantu.
2)
Tahap pelaksanaan
a.
Langkah pembukaan
·
Guru mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus
dicapai oleh siswa.
·
Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah
menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan.
b.
Langkah penyajian
·
Menjaga kontak mata secara terus-menerus dengan
siswa.
·
Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna
oleh siswa.
·
Sajikan materi pembelajaran secara sistematis.
·
Tanggapilah respons siswa dengan segera.
·
Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan
untuk belajar.
c.
Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
·
Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan materi
pelajaran yang baru saja disampaikan.
·
Merangsang siswa untuk dapat menanggapi tentang
materi pembelajaran yang telah disampaikan.
·
Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa
menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.
Kelebihan metode ceramah: (1) murah dan mudah untuk dilakukan, (2) dapat
menyajikan materi pelajaran yang luas, (3) dapat memberikan pokok-pokok materi
yang perlu ditonjlkan, (4) guru dapat mengontrol keadaan kelas, (5) organisasi
kelas dapat diatur menjadi lebih sederhana.
Kelemahan metode ceramah :
(1) materi yang dikuasai siswa hanya terbatas pada apa yang dikuasai guru, (2)
dapat mengakibatkan verbalisme, (3) metode
yang sangat membosankan, (4) sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah
mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
2.
Metode Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu,
baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Langkah-langkah metode demonstrasi:
1)
Tahap persiapan
·
Rumuskan tujuan yang harus di capai oleh siswa setelah proses demonstrasi
berakhir.
·
Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
·
Lakukan uji coba demonstrasi
2)
Tahap palaksanaan
a.
Langkah pembukaan
·
Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan
dengan jelas apa yang di demonstrasikan.
·
Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
·
Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
b.
Langkah pelaksanaan demonstrasi
·
Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk
berfikir.
·
Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan cara menghindari susasana yang
menegangkan.
·
Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi.
·
Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut
sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c.
Langkah mengakhiri demonstrasi
Proses pembelajaran diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang
ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Setelah itu, guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang
jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaiakan selanjutnya.
Kelebihan metode demonstrasi : (1) verbalisme akan dapat dihindari, (2) proses pembelajaran akan
lebih menarik
Kelemahan metode demonstrasi : (1)
memerlukan persiapan yang lebih matang, (2) memerlukan peralatan, bahan-bahan,
dan tempat yang memadai.
3.
Metode Diskusi
Metode
diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa.
karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi
lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara
bersama-sama.
Secara
umum ada dua jenis diskusi, yaitu diskusi kelompok besar dan diskusi kelompok
kecil. Diskusi kelompok ini dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini
permasalahan yang disajikan oleh guru dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan.
Yang mengatur jalannya diskusi adalah guru itu sendiri.
Sedangkan
pada diskusi kelompok kecil, siswa dibagi dalam beberapa kelompok . setiap
kelompok terdiri dari 3-7 orang. Proses pelaksanaan diskusi ini dimulai dari
guru menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap kelompok memecahkan
submasalah yang disampaikan guru. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap
kelompok.
Langkah-langkah melaksanakan diskusi :
1)
Langkah persiapan
·
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
·
Menentukan jenis diskusi.
·
Menetapkan masalah yang akan dibahas.
·
Mempersipkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan diskusi.
2)
Pelaksanaan diskusi
·
Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran
diskusi.
·
Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi.
·
Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
·
Memberikan kesempatan yang sama untuk mengeluarkan gagasan dan ide.
·
Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
3)
Menutup diskusi
·
Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan dari hasil diskusi.
·
Mengadakan umpan balik.
Kelebihan metode diskusi : (1) dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif,
(2) dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi
setiap permasalahan, (3) dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat
atau ide.
Kelemahan metode diskusi : (1) sering dikuasai oleh beberapa siswa yang
memiliki keterampilan berbicara, (2) kadang-kadang pembahasan dalam diskusi
meluas sehingga kesimpulan menjadi kabur, (3) memerlukan waktu yang cukup
panjang, (4) sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang
tidak terkontrol.
4.
Metode Simulasi
Simulasi
berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan.
Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman
belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep,
prinsip, atau keterampilan tertentu.
Jenis-jenis simulasi :
1.
Sosiodrama
Adalah
metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan maslah-maslah yang berkaitan
dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia
seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter dll.
2.
Psikodrama
Adalah
metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari
permasalahan-permasalahan psikologis.
3.
Role playing
Adalah
metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahakan untuk
mengkreasi peristiwa sejarah, peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian yang
mungkin muncul pada masa mendatang.
Langkah-langkah
simulasi :
1)
Persiapan simulasi
·
Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang
hendak dicapai.
·
Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang
akan disimulasikan.
·
Guru menetapkan pemain, peranan yang akan
dimainkan, serta waktu yang disediakan.
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang
terlibat dalam pemeranan simulasi.
2)
Pelaksanaan simulasi
·
Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
·
Siswa yang lain mengikuti dengan penuh perhatian.
·
Guru memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat
kesulitan.
·
Simulasi diberhentikan pada saat puncak dengan
maksud untuk mendorong siswa berfikir dalam menyelesaikan masalah.
3)
Penutup
·
Melakukan diskusi tentang jalannya simulasi maupun
materi cerita yang disimulasikan.
·
Merumuskan kesimpulan.
Kelebihan metode simulasi : (1) dapat mengembangkan kreativitas siswa, (2) dapat memupuk
keberanian dan percaya diri siswa, (3) memperkaya pengetahuan, sikap, dan
keterampilan (4) dapat meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran.
Kelemahan metode simulasi : (1) pengalaman yang diperoleh tidak selalu tepat, (2) simulasi
dijadikan sebagai alat hiburan sehingga tujuan pebelajaran menjadi terabaikan
(3) siswa kurang percaya diri.
5.
Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah sebagai
format interaksi antara guru dan siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan
oleh guru untuk mendapatkan respons lisan, sehingga dapat menumbuhkan
pengetahuan baru pada diri siswa.
Langkah-langkah pengajaran dengan
metode tanya jawab adalah :
1.
Guru mengawali menanyakan sesuatu yang berkaitan
dengan materi yang dibahas.
2.
Siswa yang ditunjuk menjawab pertanyaan itu.
3.
Bila jawaban yang diberikan oleh siswa kurang tepat
atau salah, guru memberikan pertanyaan baru yang sifatnya menggiring pikiran
siswa agar ia sadar bahwa jawaban yang diberikannya kurang tepat. Bila tetap
tidak bisa menjawab dengan benar maka pertanyaan tersebut dilemparkan kepada
siswa yang lain.
4.
Bila siswa masih kesulitan mencari jawaban, maka
guru membantu mencari jawaban dengan menunjukkan alat peraga yang relevan.
5.
Bantuan kepada proses berpikir dapat pula berupa
contoh-contoh kongkrit yang terdapat di masyarakat atau lingkungan.
6.
Bila dengan bantuan tersebut siswa belum juga
menjawab dengan tepat, guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya
jawab antar siswa.
7.
Tanya jawab tersebut seringkali dilanjutkan dengan
tanya jawab segi tiga, yaitu guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa.
8.
Bila segala model tanya jawab tersebut menemui
jalan buntu, dalam arti tidak ada satupun siswa yang menjawab pertanyaan dengan
tepat, maka gurulah yang turun tangan menjawab pertanyaan itu yang biasanya
dilengkapi dengan penjelasan yang cukup mendalam agar siswa benar-benar
memahaminya.
Kelebihan metode tanya jawab : 1)Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar
mendengarkan saja. 2)Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga
guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa.3)Guru dapat
mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap segala sesuatu yang
diterangkan.
Kelemahan metode tanya jawab :
1)Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari pokok persoalan
bila dalarn mengajukan pertanyaan, siswa rnenyinggung hal-hal lain walaupun
masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalarn hal ini sering tidak terkendalikan sehingga
membuat persoalan baru. 2)Mernbutuhkan waktu lebih banyak.
6.
Metode Penugasan
Yaitu memberi kesempatan pada peserta didik untuk melaksanakan tugas
berdasarkan petunjuk langsung yang dipersiapkan guru. Tujuannya dapat
memperoleh pengalaman langsung dan nyata, dapat mengembangkan berbagai
keterampilan dan pembiasaan bekerja mandiri dan bersikap jujur.
Adapun langkah-
langkah yang harus di ikuti dalam penggunaan metode yaitu :
a.
Fase pemberian tugas
Tugas yang di berikan kepada
siswa hendaknya mempertimbangkan :
1) Tujuan yang akan di capai
2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang di
tugaskan
tersebut
tersebut
3) Sesuai dengan kemampuan siswa
4) Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
5) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
b.
Langkah pelaksanaan tugas
1) Di berikan bimbingan/pengawasan oleh guru
2) Di berikan dorongan sehingga anak mau bekerja
3) Di usahakan/di kerjakan oleh siswasendiri, tidak menyuruh orang lain
4) Di anjurkan agar siswa mencatat hasil- hasil yang ia peroleh dengan baik
dan sistematik.
c. Fase mempertanggung jawabkan tugas
Hal yang harus di kerjakan pada
fase ini :
1) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakannya
2) Ada Tanya jawab/diskusi kelas
3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya.
Fase mempertanggung jawabkan tugas inilah yang di sebut “ resitasi.
7.
Metode karyawisata
Dengan metode karyawisata, guru
mengajak siswa ke suatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam
rangka suatu pelajaran di sekolah. Berbeda dengan darmawisata, di sini para siswa sekedar pergi ke suatu
tempat untuk rekreasi. Metode karyawisata berguna bagi siswa untuk membantu
mereka memahami kehidupan rill dalam lingkungan beserta segala masalahnya . Misalnya, siswa diajak ke
museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat yang
mengandung nilai sejarah atau kebudayaan tertentu.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Persiapan:
Merencanakan tujuan karyawisata. Untuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju. Dalam kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain tentang lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh.
Merencanakan tujuan karyawisata. Untuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju. Dalam kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain tentang lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh.
b. Perencanaan :
1)
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan
bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata,
pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis objek sesuai dengan tujuan, jenis
objek serta jumlah siswa.
2)
Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap
kelompok/seksi.
3)
Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud
wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi.
4)
Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung.
Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telah
direncanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana.
5)
Mengurus perizinan.
6)
Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan
yang diperlukan.
c. Pelaksanaan:
1)
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian
yang telah ditetapkan dalam rencana kunjungan, sedangkan guru mengawasi,
membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswa yang kurang mentaati tata
tertib sesuai acara.
2)
Pembuatan laporan
Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan
yang formatnya telah disepakati bersama.
Kelebihan metode karyawisata : 1)memiliki prinsip pembelajaran
modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pembelajaran, 2)membuat apa
yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di
masyarakat, 3)dapat lebih merangsang kreativitas peserta didik, 4)mendorong
peserta didik belajar secara konferhensif dan integral, 5)merangsang peserta
didik dapat menjawab semua tugas guru dengan data /peristiwa secara langsung.
Kekurangan metode karyawisata :1)memerlukan persiapan atau
perencanaan yang matang. 2)biasanya cenderung mengutamakan unsure rekreasi dan
menomorduakan karyanya, 3)sulit pengaturan peserta didik yang besar jumlahnya
besar, 4)membutuhkan biaya yang cukup besar, 5)membingungkan peserta didik
apabila objek kurang dapat diamati dengan jelas.
8.
Metode drill (latihan)
Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan
latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh
suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu
selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang
pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih
keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga
menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.
Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka
waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan
latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi
latihan itu didahului dengan pengertian dasar.
Langkah-Langkah penerapan Drill :
Untuk kesuksesan pelaksanaan teknik latihan itu
perlu instruktur/guru memperhatikan langkah-langkah/prosedur yang disusun
demikian:
1)
Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan
secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran dan
pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak
refleks saja, seperti: menghafal, menghitung, lari dan sebagainya.
2)
Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat
menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan trujuan latxhan sebeHm mexeka
melakukan. Latihan itu juga rtyampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi
kehidupannya saat sekarang ataupun di masa yang akan datang. Juga dengan
latihan itu siswa merasa perlunya untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya.
3)
Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada
diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan siswa dapat
menghasilkan ketrampilan yang sempurna. Pada latihan
berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami
siswa, sehingga dapat mernilih/menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki.
Kemudian instruktur menunjukkan kepada siswa response/tanggapan yang telah
benar dan memperbaiki response-response yang salah. Kalau perlu guru mengadakan
variasi latihan dengan mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul
response yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau
ketrampilannya.
4)
Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat,
kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan kecepatan atau
ketrampilan menurut waktu yang telah ditentukan; juga perlu diperhatikan pula
apakah response siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat.
5)
Guru memperhitungkan waktu/masa latihan yang singkat saja agar tidak
meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan puda kesempatan yang lain.
Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah
situasi dan kondisi sehingga meni~nbulkan optimisme pada siswa dan kemungkinan
rasa gembira itu bisa menghasilkan ketrampilan yang baik.
6)
Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan prosesproses yang
esensial/yang pokok atau inti; sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang
rendah/tidak perlu kurang diperlukan.
7)
Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa;
Sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan/dikembangkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan.
Sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan/dikembangkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan.
Dengan
langkah-langkah itu diharapkan bahwa latihan akan betul-betul bermanfaat bagi
siswa untuk menguasai kecakapan itu. Serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk
melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek di
sekolah.
Kelebihan metode drill : 1)Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang. 2)Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah
dibiasakan.
Kelemahan metode drill : 1)Siswa cenderung belajar secara mekanis. 2)Dapat rnenyebabkan kebosanan. 3)Mematikan kreasi
siswa. 4)Menimbulkan verbalisme (tahu kata-kata tetapi tak tahu arti).
9.
Metode Pemecahan Masalah (problem solving)
Langkah-langkah
metode pemecahan masalah :
1)
Memahami
masalah; Masalah yang dihadapi harus dirumuskan, dibatasi
dengan teliti. Bila tidak, usahanya akan sia-sia.
2)
Mengumpulkan data;
Kalau masalah sudah jelas, dapat dikumpulkan
data/informasi/keterangan-keterangan yang diperlukan.
3)
Merumuskan hipotesis
(jawaban sementara, yang mungkin memberi penyelesaian); dan keterangan
keterangan yang diperoleh, mungkin timbul suatu kemungkinan yang memberi
harapan yang akan membawa pada pemecahan masalah.
4)
Menilai hipotesis;
Dengan jalan berpikir dapat diperkirakan akibat-akibat suatu hipotesis. Kalau
ternyata bahwa hipotesis ini tidak akan memberi basil baik, maka dimulai lagi
dengan langkah kedua.
5)
Mengadakan
eksperimen/menguji hipotesis; Bila suatu hipotesis memberi harapan baik, maka
diuji melalui eksperimen. Kalau berhasil, berarti masalah ini dipecahkan.
Tetapi kalau tidak berhasil, harus kembali lagi dari langkah-langkah kedua atau
ketiga.
6)
Menyimpulkan; Laporan
tentang keseluruhan prosedur pernecahan masalah yang diakhiri dengan
kesimpulan. Di sini kernungkinan dapat dicetuskan suatu prinsip atau hukum.
Kesanggupan memecahkan masalah harus diajarkan kepada para siswa, sebab
pemecahan masalah secara ilmiah (scientific method) berguna bagi mereka
untuk memecahkan masalah yang sulit. Metode ini selain dapat digunakan untuk
mernecahkan masalah dalam berbagai bidang studi, juga dapat digunakan untuk
pemecahan yang berkaitan dengan kebutuhan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Kelebihan metode pemecahan masalah : 1)Pengertian
siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang. 2)Siswa
siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan.
Kelemahan metode pemecahan masalah : 1)Siswa
cenderung belajar secara mekanis. 2)Dapat
rnenyebabkan kebosanan. 3)Mematikan
kreasi siswa. 4)Menimbulkan
verbalisme (tahu kata-kata tetapi tak tak tahu
arti).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar